skip to main  |
      skip to sidebar
          
        
          
        
- 4. Sarana-sarana Dialogika
 4.1 Mendengar
 1. Skema mendengar
 Skema mendengar dari segi pendengar dapat dirumuskan sbb; “siapa mendengar dan menderti, demana, kapan, apa, bagaimana, tentang apa, mengapa, untuk apa, dari siapa, dan berapa lama”.
 
 2. Sikap mendengar
 Mendengar yang sesungguhnya adalah menuntut kesabaran. Mendengar yang sesungguhnya adalah menangkap isi, menganalisis pembicaraan. Namun bagi kebanyaan orang hal ini sulit dilakukan.
 
 3. Seni mendengar
- Keadaan rohani dan jasmani harus bebas tanpa tekanan
- Perhatikanlah dan arahkanlah konsentrasi pada pembicaraan
- Berikan penilaian atas argumentasinya
- Beri penialian terhadap nilai aspek perasaannya dalam pidato.
- Konsentrasikan perhatian kepada bahasa pembicara.
- Cari pokok pikiran untuk menemukan maksud tujuannya
- Bandingkan pemikiran analisis pembicara dg pikiran anda
- Berusaha menilai contoh konkret yg menopang argumentnya.
 
 4.2 Taktik retoris
 4 takti Yang termasuk dalam taktik retoris adalah,
 
 1. Taktik Afirmasi
- Taktik “ya”
 pertanyaan dirumuska sedemikian rupa sehingga lawan bicara hanya dapat menjawab “ya”.
- Taktik mengulang
 pembicara berusaha menyampaikan pikiran/ide secara terus menerus dg cara dan rumusan yg berbeda dan menarik, yg diulang adlah ide yang positif dan benar.
- Taktik sugesti
 taktik ini bermaksud mempermudah lawan bicara untuk menyetujui pikiran, anjuran dan hasil pertimbangan kita.
- Taktik kebersamaan
 jika menghadapi kesulitan dalam diskusi, sering satu himbauan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, atas suksek yg diraih hingga saat ini, ini dpt membantu keluar dari masalah.
- Taktik Kompromi
- Taktik Konsensus
 menampilkan pd pendengar rangkuman pendapat kita yg sudah disetujui dan menggerakkan hati mereka untuk menerima,menyetujui, membeli hasil produk kita,
 
 2. Taktik Defensif
- Taktik menunda
 Ini digunakan bila ada keberatan bahwa pwndapat yg dikemukakan kurang jelas kurang kuat.
- Taktik mengelak
- Taktik “ya.. tetapi”
 kita menghargai,menyetujui pendapat, tapi alikasinya disesuaikan pendapat kita (cara menyimpang dg halus).
- Taktik mengangkat
 untuk memperoleh persetujuan peserta tentang pendapat kita, kita menghormati pendapat yg berbeda.
- Taktik berterimakasih
- Taktik merelativasi
 menempatkan keberatan lawan bicara ke dalam konteks dan relasi, sehingga dg ini pendapatnya menjadi relatif.
- Taktik menguraikan
- Taktik membiarkan
 taktik ini membiarkan lawan bicara menyampaikan maksud dan pikiran, sementara kita mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa memberikan reaksi.
 
 
 3. Taktik Ofensif
- Taktik antisipasi
 Saat lawan bicara menyampaikan argumen, kita sudah mengantisipasi kelemahannya.
- Taktik mengagetkan
 pertanyaan yg negatif, kita jawab balik dari sudut pandangan yg tidak terduga.
- Taktik bertanya balik
 melemparkan pertanyaan pd laean bicara yg menyebabkan dia melepaskan keberatannya, dan menerima kekeliruannya sendiri.
- Taktik provokasi
 memaksa lawan untuk bicara terus terang.
- Taktik mencakup
 Melihat argumentasi lawan dg satu pengamatan yg mencakup dan lebih tinggi. Sehingga argumen menjadi tidak berlaku
- Taktik melebih-lebihkan
- Taktik memotong
 Taktik ini untuk mengontrol pembicaraan yang berbicara terlalu banyak. Dg alasan akan menyampaikan hal yang penting,
 
 4. Taktik Negasi
- Taktik “tidak”
 taktik ini menyangkal pendapat lawan bicara secara langsung, karna menuntut penjelasan yg tuntas.
- Taktik kontradiksi
 Taktik ini mengemukakan pernyataan pertentangan secara esensial atas apa yg dibicarakan lawan bicara.
 
 Referensi
 Copy kampus materi bab 3 dialogika
 
 
 
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar